Hai Bunda! Salah satu cara untuk menenangkan si kecil dan membuatnya dapat tidur lebih nyenyak adalah dengan membedongnya. Konon, cara ini telah dipercaya sejak jaman dulu dan bahkan sudah menjadi tips turun temurun dari nenek moyang, loh Bun.
Namun, pertanyaannya, kira-kira sampai kapan si kecil boleh dibedong? Semuanya akan saya jelaskan di artikel kali ini, jadi keep on read ya!
 |
| Src Imge: halodoc.com |
Apakah si kecil masih dibedong?
Saat dibedong, si kecil jadi terlihat lebih nyaman, ya. Dengan begitu, dia jadi lebih mudah tidur dan tidurnya pun lebih nyenyak. Selain itu, bedong bayi juga dapat mengurangi dampak refleks kejut yang bisa membuatnya sering terbangun.
Namun, meski bermanfaat, perlu Bunda ketahui juga bahwa terlalu lama membedong si kecil bisa meningkatkan risiko mengalami gangguan kesehatan yang memengaruhi pernapasannya dan juga dapat memicu kelainan bentuk panggul. Duh, jangan sampai terjadi ya.
Terus, sebaiknya sampai usia berapa si kecil boleh dibedong?
Pertanyaan bagus, Bun. Untuk menghindari dampak yang tadi saya sebutkan di awal, Bunda bisa mulai hentikan membedong bayi ketika usianya memasuki 2-4 bulan. Kenapa? Karena jika masih terus dibedong, gerakan tubuhnya akan terhambat.
Padahal, di usia ini si kecil sedang belajar untuk lebih banyak bergerak, mulai dari berguling tengkurap, mengangkat kepala, hingga merangkak. Maka dari itu, jangan sampai aktivitasnya terganggu, ya, Bun. Fase ini penting banget untuk kemampuan motorik dan tumbuh kembang si kecil.
Tapi, saya tahu mungkin ada bunda yang bingung dan khawatir saat mau melepas kebiasaan membedong si kecil. Takutnya, nanti dia malah rewel dan tidurnya nggak nyenyak kalau enggak dibedong.
Well, kekhawatiran Bunda ini wajar kok, artinya Bunda peduli sama si kecil. Nah, Bunda yang orang dewasa aja kadang sulit meninggalkan suatu kebiasaan yang bikin nyaman. Begitu juga dengan si kecil.
Untuk itu, Bunda bisa menghentikan membedong si kecil secara bertahap, pelan-pelan aja. Pertama-tama, Bunda bisa membiarkan satu tangan bayi bebas dari balutan bedong. Kemudian, jika si kecil sudah mulai terbiasa, boleh kedua tangan dikeluarkan dari bedongnya.
Selanjutnya, Bunda bisa melonggarkan kain bedong sedikit demi sedikit. Baru deh, Bunda bisa mulai melepas kain bedongnya atau memanfaatkan kain bedong hanya sebagai selimut tipis untuk menjaga kehangatan si kecil.
Bayi terus rewel saat di lepaskan bedongnya?
Baiklah, kalau misalnya selama proses melepas bedong si kecil masih sering rewel atau enggak mau tidur karena enggak dibedong, Bunda bisa coba cara lain untuk menenangkannya. Misalnya, dengan menciptakan suasana ruangan yang tenang dan nyaman, lebih sering menyusui si kecil, membacakan dongeng sebelum tidur, atau memijat lembut tubuh si kecil dengan mengoleskan minyak telon pada kulitnya.
Minyak telon dipercaya sejak zaman dahulu dapat memberikan rasa hangat pada tubuh si kecil sehingga dia bisa lebih rileks dan nyaman.
Pastikan minyak telon yang dipakai aman untuk kulit bayi, pilih yang tekstur minyaknya lembut dan hangatnya pas sehingga enggak menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang masih sensitif.
Bunda juga bisa pilih minyak telon dengan ekstra seperti lavender atau sereh yang dapat melindungi si kecil dari gigitan nyamuk.
Minyak telon tersebut bisa Bunda dapatkan di toko swalayan, toko perlengkapan bayi, atau di toko online langganan dengan harga yang terjangkau.
Oke, segitu dulu informasi yang bisa saya sampaikan kali ini. Semoga bermanfaat buat bunda-bunda yang lagi membaca. Good luck, Bun!