Setelah melahirkan, mungkin Bunda pernah mendengar anjuran untuk menjemur si kecil di bawah terik matahari secara langsung. Katanya, bayi harus telanjang bulat saat dijemur, bahkan disarankan untuk menjemur lama sampai kulit bayi menjadi merah sebelum boleh diangkat.
Apakah benar harus sebegitu ekstrem? Nah, daripada bingung, mari simak penjelasan saya kali ini.
Source img: Liputan6.com |
Apakah berjemur bisa menyehatkan si kecil?
Mungkin sering ya melihat ibu lain yang baru melahirkan berjemur bersama bayinya di depan rumah. Katanya sih berjemur kayak gitu biar si kecil bisa dapat paparan sinar matahari yang sehat. Bener nggak ya? jawabannya adalah betul, paparan sinar matahari itu memang bisa memberi manfaat yang menyehatkan, kok. Bukan cuma buat si kecil, tapi juga buat Bunda. Soalnya, paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu pengolahan vitamin D dalam tubuh kita.
Namun, sayangnya, masih banyak ibu yang kurang paham cara yang benar dalam menjemur bayinya. Beberapa bahkan membuat bayinya rentan terhadap iritasi. Untuk menghindari risiko tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Cara Menjemur Bayi yang Tepat Sesuai Anjuran Dokter
Pertama, sebaiknya tidak menjemur bayi dalam kondisi telanjang bulat. Kulit bayi masih sangat tipis dan sensitif, sehingga dapat dengan mudah terbakar atau iritasi oleh sinar matahari. Pastikan tubuh bayi tetap terlindungi dengan memakai pakaian yang tidak terlalu sempit namun nyaman.
Kedua, hindari menjemur bayi terlalu lama, idealnya sekitar 10-15 menit. Ini sudah cukup untuk memberikan manfaat sinar matahari tanpa menimbulkan risiko yang berlebihan. Lakukan ini sebelum pukul 10 pagi, karena paparan UV di atas jam tersebut bisa berbahaya.
Ketiga, pastikan bayi menggunakan topi dan pelindung mata saat berjemur. Sama seperti kita, bayi juga dapat merasa silau oleh sinar matahari, sehingga perlindungan ini sangat diperlukan.
Terakhir, jika bayi sudah berusia di atas 6 bulan, Anda bisa menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 15. Ini penting untuk melindungi kulit bayi dari efek buruk sinar UV.
Semoga penjelasan ini bermanfaat, dan jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan si kecil. Terima kasih sudah membaca, dan jika ada topik lain yang ingin dibahas, silakan tulis di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel berikutnya!